Teddy : ternyata Fadli zon nyalinya mines takut juga diancam PBNU
Fadli Zon Minta Maaf pada Mbah Moen, Teddy: Fadli Nyalinya Minus, Diancam PBNU, Baru minta maaf
AKURAT.CO, Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi menanggapi permintaan maaf Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon kepada Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, terkait puisi yang berjudul 'Doa yang Tertukar'.
Fadli disebut baru mau meminta maaf pada Mbah Moen ketika ditegur oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang mengancam akan menempuh jalur hukum jika Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu tak segera meminta maaf langsung kepada Mbah Moen.
"@fadlizon nyalinya minus. Setelah diancam PBNU akan dipolisikan karena melecehkan Kyai Maimun, buru-buru dia meminta maaf. Tapi agar tidak kehilangan muka, alasannya meminta maaf bukan karena melecehkan Kyai Maimun, tapi puisinya disalahartikan hingga menimbulkan ketidaknyamanan," tulis Teddy di Twitter @TeddyGusnaidi, Minggu (17/2/2019).
Teddy juga menyebut Fadli Zon tak bisa mempertahankan ucapannya dengan cepat-cepat minta maaf, padahal sebelumnya Fadli mengaku tidak ingin meminta maaf.
"Intinya karena takut dipolisikan PBNU, @fadlizon buru-buru meminta maaf. Walau dengan berbagai dalih, padahal sebelumnya dengan pongah mengatakan tidak mau meminta maaf. Fadli tidak bernyali mempertahankan ucapannya. Dan disinilah karma itu mulai bekerja.. @Gerindra," tutur Teddy.
Dalam tanggapan tersebut, Teddy juga mengunggah video yang memperlihatkan ucapan Fadli Zon di salah satu stasiun televisi. Saat itu Fadli mengatakan kalau orang yang telah mengakui kesalahan namun harus tetap diproses hukum.
"Masih ingat kata @fadlizon? orang minta maaf itu berarti mengakui kesalahannya dan harus diproses hukum, karena kita bersamaan kedudukannya dalam hukum, tidak boleh ada seseorang yang diproses hukum dan yang lain tidak. Masih ingat kan? Artinya apa? karena @fadlizon sudah meminta maaf, artinya dia sudah mengakui kesalahannya. Lalu seperti yang dikatakan Fadli zon, apa yang akan dilakukan selanjutnya? Selanjutnya adalah Proses hukum. Maka setelah ini, Fadli zon harus diproses secara hukum. @Gerindra," ujarnya.
Diketahui, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menyarankan Fadli Zon agar meminta maaf soal puisi berjudul "Doa yang Tertukar".
"Ya, sebagai yang masih muda sebaiknya yang bersangkutan meminta maaf dan segera 'sowan' kepada Mbah Moen," kata Helmy kepada wartawan di Jakarta, Jumat (15/2/2019).
Dia meyakini Mbah Moen sudah memaafkan tanpa dimintai, tapi etika dan adab mengajarkan untuk meminta maaf apalagi kepada yang lebih sepuh.
Menurut dia, Fadli yang menulis puisi tersebut menyinggung perasaan keluarga besar Nahdlatul Ulama. Helmy menilai bahwa tindakan Fadli Zon yang membuat puisi polemis tersebut sangat tidak pantas.
"Kami menilai puisi itu sarat dengan muatan ketidaksopanan dan menyinggung keluarga besar Nahdlatul Ulama. Sebab Mbah Moen adalah kiai sepuh dan ulama karismatik yang sangat kami hormati di lingkungan Nahdlatul Ulama. Kita harus menghormati beliau," kata dia.
Usai PBNU akhirnya bersuara, Fadli Zon menegaskan kalau puisi yang dia buat itu tidak menyasar ke Mbah Moen. Fadli pun meminta maaf kepada Mbah Moen karena puisinya, kata dia, telah disalahartikan.
"Puisi saya, 'Doa yang Ditukar', hingga hari ini terus digoreng oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menyebarkan fitnah dan memanipulasi informasi. Saya difitnah sebagai telah menyerang KH Maimoen Zubair melalui puisi tersebut. Tuduhan tersebut sangat tidak masuk akal, mengingat saya sangat menghormati KH Maimoen Zubair dan keluarganya," kata Fadli Zon, Minggu (17/2/2019).
Karena tidak ingin ada fitnah berlarut-larut, Fadli juga mengatakan akan mendatangi Mbah Moen dalam waktu dekat. Meskipun puisi tersebut memang bukan ditujukkan kepada Mbah Moen.
"Dalam waktu dekat Insyaallah saya mungkin akan bersilaturahim ke KH Maimoen Zubair. Meskipun puisi saya-sekali lagi-tidak pernah ditujukan untuk beliau, sebagai salah satu aktor politik saya ingin meminta maaf karena kontestasi politik yang terjadi saat ini mungkin telah membuat beliau dan keluarga menjadi tidak nyaman akibat gorengan orang-orang yang tak bertanggung jawab," tutur Fadli.
Comments
Post a Comment