Romy: Tabloid Indonesia Barokah Memberitakan Fakta Berbasis Data

 Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy menyatakan, pemberitaan Tabloid Indonesia Barokah yang sedang menjadi polemik di masyarakat, dan dianggap menyudutkan salah satu pasangan calon presiden, sebenarnya isinya sudah menjadi pengetahuan umum di masyarakat.

Menurutnya, tabloid itu menebarkan fakta tentang kebohongan yang selama ini diutarakan oleh tim paslon nomor urut dua. Sehingga sedikit banyak, dapat terungkap melalui tabloid tersebut.

“Kebohongan yang selama ini beredar diungkap oleh tebloid tersebut berdasarkan data, sehingga hal itu dapat disimpulkan fakta berbasis data,” katanya, pada Gatra.com, Selasa(29/01) di Batam.

Sebagai Ketua Penasehat Tim Kemenangan (TKN) Jokowi-Ma’aruf, ia menuturkan, Dewan Pers juga telah menyatakan Tabloid tersebut bukan produk jurnalistik karena diterbitkan bukan oleh media yang berbadan hukum yang juga belum terverifikasi dengan jelas.

“Saya telah baca isi dari Tabloid Indonesia Barokah keseluruhan, mereka berbicara fakta berdasarkan data. Itu baik bagi saya,” ujarnya.

Selain itu, kata politisi yang lebih akrab dipanggil Romi itu, Bawaslu RI juga telah menyatakan tidak ada unsur pelanggaran pemilu di dalamnya yang bersifat kampanye hitam.

“Itu sah-sah saja, tidak ada unsur black campaign, hal itu lebih kepada wujud kepanikan tentang fakta yang disampaikan oleh tabloid tersebut, karena benar adanya,” ungkap Romi.

Apabila keberatan, ia menyarankan pihak yang dirugikan akibat pemberitaan dalam tabloid tersebut, bisa meluruskan melalui fakta yang disebar melalui data yang dipengang oleh yang bersangkutan. “Supaya tidak ada kegaduhan," terangnya.

Meski begitu, Romi juga berharap, mendekati proses pemilihan suara jangan sampai pemberitaan yang sangat menyudutkan salah satu pasangan calon Presiden dan wakil Presiden kembali beredar di masyarakat luas.

“Di era kemudahan informasi masyarakat, kita sudah semakin cerdas. Diketahui banyak yang telah beredar dari media informasi, seperti Buletin kaffa dan sebagainya yang sifatnya bukan negatif campain namun black campain, itu yang harus dicegah,” tuturnya.