Misbakhun: Paham Bikin Utang Pribadi, Kenapa Sesat Bicara Utang Negara? team TKN sindir paslon 02



Perwakilan TKN Jokowi-Amin, Mukhamad Misbakhun saat menjadi pembicara pada acara Seminar Outlook Persaingan Usaha di Jakarta, Rabu, (19/12/2018). Seminar tersebut membahas masa depan persaingan usaha dan pemilihan presiden 2019. | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO Politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun berpendapat, bahwa calon presiden oposisi Prabowo Subianto seolah tak berkaca dengan kondisinya selama ini, sebelum melempar isu soal utang negara.
Ia menegaskan bahwa Prabowo juga sebenarnya juga ahli dalam mencetak utang, karena sebagai seorang pebisnis. Sebagai contoh, PT Kertas Nusantara miliknya, sejak 2014 hingga kini para pekerjanya belum mendapatkan hak gajinya.
Seperti diketahui bahwa Capres dari Geeindra ini selalu menggembar-gemborkan untuk membangun infrastruktur tanpa utang jika terpilih nanti. Bahkan Prabowo dengan lantang menyindir pemerintah yang selalu mencetak utang baru. Alhasil menteri keuangan Sri Mulyani pun menjadi sasaran tembak, capres nomor urut 02 ini menyematkan gelar Menteri Pencetak Utang pada Menkeu.
"Ada capres dan cawapres membicarakan membangun infrastruktur negara yang massive tanpa utang. Faktanya mereka sendiri membangun imperium bisnisnya dengan tumpukan utang dan koneksi kekuasaan. Paham bikin utang pribadi kenapa menjadi sesat pikir saat bicara utang negara?," kata akun sosmed Twitter @MMisbakhun, Rabu (30/1/2019).
Pendapat senada juga diutarakan oleh advokat dan juga politisi, Ruhut Sitompul melalui akun Twitter pribadinya yang menegaskan, bahwa Prabowo meninggalkan utang pribadi yang membengkak.
"Pak Prabowo sebagai capres makin galau merasa tidak ada harapan lagi untuk menang mengatakan Menkeu Mesin Pencetak Utang. Beliau stres, lupa dengan utang-utangnya yang masih banyak, “Pak Bob Hasan Tokoh Olahraga Sahabat Mantan Mertuanya Pak Harto, mengatakan sama Aku Utangnya Banyak Banget” MERDEKA," ujar @ruhutsitompul.
Dikutip dari Antaranews, pada 2014 silam, sekitar 600 karyawan PT Kertas Nusantara di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, melakukan aksi mogok kerja. Mereka menuntut gaji yang belum dibayar perusahaan pembuat pulp atau bubur kertas tersebut.
Perusahaan produsen bubur kertas itu berhenti membayar gaji karyawan sejak September 2013. Calon presiden dari Partai Gerindra tersebut merupakan pemilik saham mayoritas PT Kertas Nusantara, bahkan sejak masih bernama PT Kiani Kertas. Dalam sebulan perusahaan harus membayar 1.500 buruhnya sebesar Rp13 miliar pada tahun itu.

Comments

Popular posts from this blog

Ahmad Dani mengeluh di Rutan, tidur tidak enak dan sering diganggu narapidana lain.

Rocky Gerung Kesandung ‘Kitab Suci Itu Fiksi’, Team BPN kebakaran jenggot

Clarifying Straightforward Methods For loud alarm clock for heavy sleepers